Klasifikasi Tanaman Kopi Robusta Kopi Robusta atau yang disebut dengan Coffea Canephora pada walanya hanya dikenal sebagai semak atau tanaman liar yang mampu tumbuh hingga beberapa meter tingginya. Hingga akhirnya Kopi Robusta pertama kali di temukan di Kongo sekitar tahun 1895 oleh Emil Laurent. Namun terlepas dari itu ada data yang menyatakan jenis Kopi Robusta ini telah ditemukan lebih dahulu oleh dua orang pengembara Inggris bernama Richard Burton dan John Speake pada tehun 1862. Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl, ex De Willd) termasuk dalam kelas Dicotyledonae dan bergenus Coffea dari famili Rubiaceae. Jenis kopi ini memiliki akar tunggang yang tumbuh tegak lurus sedalam hampir 45cm dengan warna kuning muda. Batang dan cabang-cabang kopi Robusta dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 2 – 5m dari permukaan tanah atau mungkin juga lebih, tergantung didaerah mana kopi tersebut tumbuh. Benih Robusta berbentuk oval dan biasanya lebih kecil daripada kopi arabika. Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl, ex De Willd) tumbuh baik pada zona 20° LU – 20° Ls pada Elevasi 400 – 800m DPL dan dengan temperatur rata-rata tahunan 24 – 30° c. Pada umumnya ketinggian atau elevasi lokasi tumbuh tanaman kopi sangat berpengaruh terhadap besarnya biji kopi, jika berada di tempat yang lebih tinggi maka biji kopi akan menjadi lebih besar. Beberapa varietas yang termasuk kopi robusta antara lain Quillou, Uganda, dan Chanephora, ketiga varietas tersebut masing-masing memiliki karakter fisik dan sifat yang berbeda.
Klasifikasi Tanaman Kopi Robusta
- Kingdom: Plantea
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Gentianacea
- Famili: Rubiaceae
- Genus : Coffea
- Spesies: Coffea robusta
Profil Kopi Robusta
- Tahun Spesies ditemukan 1895
- Kromosom (2n) 22
- Bunga berubah ke biji kopi matang 10 – 11 Bln
- Biji kopi matang Tidak jatuh
- Musim berbunga Tidak teratur
- Hasil panen (kg biji / ha) 2300-4000
- Suhu optimal rata-rata tahunan 24-30° C
- Curah hujan Obtimal 2000-3000 mm
- Tumbuh di ketinggian 400 – 800m
- Hemileia vastatrix Tahan
- Nematodes Tahan
- Koleroga Noxia Toleran
- Tracheomycosis Rentan
- Kandungan Kafein 1.7-4.0%
- Bentuk biji kopi Oval / Lonjong
- Body Rata-rata 2.0%
- Karakter rasa Dominan pahit
Kopi Robusta Di Indonesia
Kopi robusta, telah berperan memenuhi produksi kopi dunia sekitar 20 persen. Sementara Kopi Arabica (Coffea arabica) jauh lebih besar yaitu sekitar 75-80 persen dari produksi dunia, Dua spesies lain yang tumbuh pada skala kecil yaitu Coffea liberica (Liberica kopi) dan Coffea dewevrei (excelsa kopi). Indonesia merupakan negara produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Kolombia (1.220 kg/ha/tahun), Brazil (1.000 kg/ha/tahun) dan Vietnam (1.540 kg/ha/tahun) yaitu sebesar 792 kg biji kering per hektar per tahun. Areal produksi kopi di Indonesia diperkirakan telah mencapai sekitar 1,3 juta hektare, yang tersebar dari Sumatra Utara, Jawa dan Sulawesi. Kopi jenis Robusta umumnya dibudidayakan oleh petani di Sumatra Selatan, Lampung, dan Jawa Timur, sedangkan kopi jenis Arabika umumnya ditanam petani kopi Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali dan Flores. Harga kopi robusta di Indonesia pada tahun 2011 mengalami kenaikan yaitu US$ 259 per ton. Harga ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2009-2010 yaitu sekitar US$ 165 per ton. Di Indonesia, sebahagian besar petani kopi lebih memilih membudidayakan kopi jenis Robusta daripada kopi Arabika, sekitar 80 persen dari total 300 ribu ton ekspor kopi Indonesia adalah kopi Robusta. Provinsi Lampung, Bengkulu dan Sumatra Selatan adalah sentra produksi kopi Robusta di Indonesia, dengan total produksi mencapai 320 ribu ton.[kt]
No comments:
Post a Comment